Identifikasi Potentially Inappropriate Medications Pada Pasien Hipertensi Lanjut Usia Bedasarkan Beers Criteria
Main Article Content
Abstract
Lanjut usia adalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun. Lanjut usia mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai lebih dari 130/80mmHg. Potentially inappropriate medications didefinisikan sebagai obat dengan peningkatan risiko obat yang tidak dikehendaki, yang harus dihindari pada lanjut usia. Beers criteria adalah salah satu instrumen yang digunakan dalam penyesuaian obat yang tidak sesuai, perlu pertimbangan dengan hati-hati maupun perlu dihindari dalam peresepan untuk populasi lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara sosiodemografi dengan kejadian Potentially inappropriate medications dan kesesuaian terapi menurut beers criteria 2019. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectionalsecara retrospektif dari data rekam medik pasien hipertensi lanjut usia di instalasi rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar periode 2021 dan menggunakan metode deskriptif untuk menentukan adanya penggunaan obat yang termasuk dalam daftar beers criteria tahun 2019. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kejadian Potentially inappropriate medications berhubungan dengan lama perawatan dengan nilai Sig 0,018 dan jumlah penyakit penyerta dengan nilai Sig 0,047, serta peresepan obat yang tidak sesuai pada pasien lanjut usia penderita hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar pada periode 2021 masih tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah obat yang paling banyak digunakan adalah ranitidine dan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah furosemide.
Downloads
Article Details
References
Budiono, U. (2015). Meperidine, ketamine and clonidine effective for the treatment of shivering in Sectio Secaria with spinal anesthesi. Jurnal Anestesiologi Indonesia, VIII(2), 120-132.
Escrivá. (2019). Medication errors and drug knowledge gaps among critical-care nurses: A mixed multi-method study. BMC Health Services Pharmacol, 73(6), 912-916.
Esti, A. (2021). Hubungan Jumlah Obat yang Diresepkan dengan Obat yang Berpotensi Tidak Sesuai (PIM) Berdasarkan Kriteria Bir pada Pasien Rawat Jalan Hipertensi Geriatri RS Dr. Soedomo Trenggalek. Jurnal Galenika Farmasi, 7(3), 238-250.
Makani, M. (2017). Patterns of furosemide use and electrolyte imbalance in heart failure patients at Hospital X Yogyakarta. Jurnal Farmasi Ilmiah, 13(2), 57-68.
Navalón. (2012). Causes and factors associated with inappropriate prescribing in older patients identified at hospital admission: application of the kriteria STOP-START. European Journal of Hospital Pharmacy: Science and Practice, 19:96.
Novitaningtyas, T. (2014). “Hubungan Karakteristik (Umur,Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan) Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. 39, 1-5.
Pratiwi, N. P. (2020). Hubungan Persepsi Dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Lanjut Usia di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. Journal of Managemen and Pharmacy Practice, 10(2), 118–125.
Rao, C. M. (2013). Metoclopramide and tardive dyskinesia. Aliment Pharmacol Ther, 30(1), 11-9.
Spirt, M. J. (2006). Update on stress ulcer prophylaxis in critically Ill patients. Critical Care Nurse, 26(1).
Thomas. (2020). 2020 International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. AHA Journals, 75(6), 1334-1357.
Wei, L. (2010). Spironolactone Use and Renal Toxicity: Population Based Longitudinal Analysis. British Medical Journal.
Widyasari, R. (2019). Factors That Are Related To The Hypertension Events In Elderly In The Working Area Of Ulee Kareng Banda Aceh. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 5(1), 178-185.