LITERASI KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI
Main Article Content
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia dan menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena potensinya yang mampu mengakibatkan kondisi komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner dan gagal ginjal. Peningkatan kasus hipertensi di Indonesia terjadi dari 28,5% menjadi 34,1%, Sedangkan di Sumatera Barat kasus hipertensi meningkat dari 22,6% menjadi 25,4%Upaya individu untuk mengendalikan tekanan darah masih kurang. Mengelola tekanan darah tinggi tidak terlepas dari kemampuan individu untuk mengakses dan memahami informasi kesehatan, menggunakan layanan kesehatan, dan mengambil keputusan medis yang tepat yang dikenal dengan literasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tingkat Literasi Kesehatan penderita hipertensi Puskesmas Padang Pasir tahun 2023. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif, dengan jumlah 78 sampel mengunakan kuesioner HLS-EU-SQ10-IDN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berada dalam kategori bermasalah dengan rincian 31 responden dengan persentase 39,7%, 4 responden (5,1%) dengan kategori literasi Kesehatan sempurna, 19 responden (24,4%) dengan literasi kesehatan yang bermasalah, dan 24 responden (30,8%) dengan kategori literasi Kesehatan yang tidak mencukupi. Hal ini menunjukkan gambaran literasi kesehatan penderita hipertensi Puskesmas Padang Pasir tahun 2023 termasuk kedalam kategori bermasalah. Untuk itu penyedia layanan kesehatan perlu merancang intervensi yang lebih efektif dan menyeluruh untuk meningkatkan literasi kesehatan pada penderita hipertensi.
Downloads
Article Details
References
Aaby, A. et al. (2017) “Health literacy is associated with health behavior and self-reported health: A large population-based study in individuals with cardiovascular disease,” European Journal of Preventive Cardiology, 24(17), hal. 1880–1888. doi: 10.1177/2047487317729538.
Berkman, N. D. et al. (2011) “Low health literacy and health outcomes: An updated systematic review,” Annals of Internal Medicine, 155(2), hal. 97–107. doi: 10.7326/0003-4819-155-2-201107190-00005.
Black, J. M. dan Hawks, J. H. (2021) Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Singapura: Elsevier SIngapura.
Canadian Council on Learning (2008) Health Literacy in Canada: A Healthy Understanding. Ottawa, Ontario. Tersedia pada: http://en.copian.ca/library/research/ccl/health/health.pdf.
Dinas Kesehatan Kota Padang (2021) Profil Kesehatan Tahun 2020. Padang.
Duong, T. V. et al. (2019) “Development and Validation of a New Short-Form Health Literacy Instrument (HLS-SF12) for the General Public in Six Asian Countries,” HLRP: Health Literacy Research and Practice, 3(2), hal. 90–102. doi: 10.3928/24748307-20190225-01.
Fatmawati, B. R. et al. (2021) “Perilaku Cerdik Di Masa Pandemi Covid-19,” BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(4), hal. 907–912. doi: 10.31949/jb.v2i4.1590.
Fernalia, Keraman, B. dan Putra, R. S. (2021) “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Self Care Management pada Pasien Hipertensi,” Jurnal Keperawatan Silampari, 5(1), hal. 246–254.
Institute Of Medicine of The National Academic (2012) Health Literacy: A Prescription to End Confusion, Annals of Vascular Surgery.
Kemenkes (2019) “Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular,” hal. 2.
Kementerian Kesehatan RI (2013) Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. doi: 10.1126/science.127.3309.1275.
Kementerian Kesehatan RI (2018) Laporan Nasional Riskesdas 2018, Lembaga Penerbit Balitbangkes.
Ledford, C. J. W., Cafferty, L. A. dan Russell, T. C. (2015) “The Influence of Health Literacy and Patient Activation on Patient Information Seeking and Sharing,” Journal of Health Communication, 20(March), hal. 77–82. doi: 10.1080/10810730.2015.1066466.
Lee, S. Y. D. et al. (2010) “Health literacy, health status, and healthcare utilization of taiwanese adults: Results from a national survey,” BMC Public Health, 10(1), hal. 1–8. doi: 10.1186/1471-2458-10-614.
Lestari, R., Cantika Audia dan Sriyati Sipora (2023) “Pendidikan Kesehatan Dengan Media Buku Saku Terhadap Kepatuhan Diet Hipertensi Di Desa Purwomartani Kalasan,” Jurnal Kesehatan Mercusuar, 6(2), hal. 081–087. doi: 10.36984/jkm.v6i2.420.
Muhliza, R. N. (2022) “Gambaran Literasi Kesehatan Dan Health Seeking Behavior Mahasiswa Universitas Hasanuddin Yang Pernah Memiliki Gejala Infeksi Covid-19,” Skripsi.
Ozdemir, H. et al. (2010) “Health literacy among adults: A study from Turkey,” Health Education Research, 25(3), hal. 464–477. doi: 10.1093/her/cyp068.
Pramitasari, R. et al. (2023) “Kajian Literasi Kesehatan Berdasarkan Hls-Eu-Sq10-Idn,” hal. 154–160.
Prasanti, D. (2018) “Health Information of Literation as Prevention Processes of Hoax Information in the Use of Traditional Medicine in Digital Era,” Journal Pekommas, 3(1), hal. 45.
Safeer, R. S. dan Keenan, J. (2005) “Health literacy: The gap between physicians and patients,” American Family Physician, 72(3), hal. 463–468.
Verney, S. P. et al. (2019) “Health literacy, sociodemographic factors, and cognitive training in the active study of older adults,” International Journal of Geriatric Psychiatry, 34(4), hal. 563–570. doi: 10.1002/gps.5051.
Williams, M. V. et al. (1998) “Relationship of Functional Health Literacy to Patients’ Knowledge of Their Chronic Disease,” Archives of Internal Medicine, 158(2), hal. 166. doi: 10.1001/archinte.158.2.166.
World Health Organization (2015) Noncommunicable Disease: Hypertension. Tersedia pada: https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/noncommunicable-diseases-hypertension.
World Health Organization (2023) Hypertention. Tersedia pada: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension.