Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Berat Badan Lebih (Kegemukan) pada Bayi Usia 6 Bulan di Klinik Evi Medika Pekanbaru

Main Article Content

Ayu Christin Purba
Ervina Yuanita
Eva Simanjuntak
Evi Ariyanti
Cut Fatmasari
Tiarnida Nababan

Abstract

Kegemukan adalah kondisi berat tubuh melebihi berat tubuh normal. Pada tahun 2022, diperkirakan 37 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami kelebihan berat badan. Jumlah balita kegemukan secara nasional pada tahun 2022 sebesar 3,5%. Faktor yang diduga erat kaitannya dengan kegemukan pada balita adalah pemberian susu formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian susu formula dengan berat badan lebih (kegemukan) pada bayi usia 6 bulan di Klinik Evi Medika Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6 bulan di Klinik Evi Medika Pekanbaru sebanyak 105 orang. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 51 responden dengan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan susu formula pada bayi usia 6 bulan sebanyak 29 responden (56,9%). Sebagian besar responden memiliki bayi usia 6 bulan dengan berat badan normal sebanyak 26 responden (51%) dan dengan berat badan lebih (kegemukan) sebanyak 25 responden (49%). Ada hubungan pemberian susu formula dengan berat badan lebih (kegemukan) pada bayi usia 6 bulan dengan p-value 0,002 (p<0,05). Diharapkan Klinik Evi Medika Pekanbaru untuk selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui penyuluhan tentang perilaku sehat terutama bagi bayi mengenai keseimbangan nutrisi dan asupan gizi sehingga dapat mencegah terjadinya kegemukan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Purba, A. C., Ervina Yuanita, Eva Simanjuntak, Evi Ariyanti, Cut Fatmasari, & Tiarnida Nababan. (2024). Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Berat Badan Lebih (Kegemukan) pada Bayi Usia 6 Bulan di Klinik Evi Medika Pekanbaru. JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR, 7(2), 069–077. https://doi.org/10.36984/jkm.v7i2.520
Section
Articles

References

Anwar, K., Salsabilla, A. and Syah, M.N.H. (2023) ‘Hubungan Frekuensi Pemberian Susu Formula dan Penggunaan Ukuran Botol Susu dengan Status Gizi Bayi Usia 0-24 Bulan di Puskesmas Merdeka, Kota Bogor’, Amerta Nutrition, 7(2 SP), pp. 92–99.

Arlenti, L. (2023) ‘Hubungan Pemberian Mp-Asi Dini Dengan Obesitas Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu’, Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI, 7(1), pp. 16–20.

Astarini, M.I.A. et al. (2021) ‘Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi Yang Mengkonsumsi Susu Formula’, Jurnal Ners LENTERA, 9(2), pp. 1–7.

Harningtyas, S. and Kurniawati, R.S. (2020) ‘Kenaikan Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan Berdasarkan Pemberian Asi Esklusif dengan Pemberian Susu Formula’, Jurnal MID-Z (Midwifery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 3(2), pp. 44–47.

Kemenkes (2022) Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Pribadi, P.S. (2020) ‘Hubungan Antara Pemberian Susu Formula Dengan Berat Badan Lebih (Kegemukan) Pada Bayi Usia 6 Bulan’, Jurnal Darul Azhar, 6(1), pp. 48–52.

Sari, Y., Aryanti, A. and Afriani, W. (2023) ‘Perbedaan Berat Badan Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Dan Susu Formula di BPM Lismarini Palembang’, Jurnal Kesehatan Abdurahman, 12(1), pp. 16–23.

Siregar, R.D. (2019) Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian Susu Formula Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Sadabuan Kota Padangsidimpuan Tahun 2019. Institut Kesehatan Helvetia Medan.

Syarif, S. (2023) ‘Pengaruh Pemberian ASI dan Susu Formula Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi’, Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis Poltekkes Kemenkes Manado XXII, 5(2), pp. 322–332.

Utami, C.T. and Wijayanti, H.S. (2020) ‘Konsumsi Susu Formula Sebagai Faktor Risiko Kegemukan pada Balita di Kota Semarang’, Journal of Nutrition College, 6(1), pp. 96–102.

WHO (2022) ‘Global Obesity Report 2022’. World Health Organization (WHO).